SMART CITY
Telemanaging
irrigation sistem
cerdas untuk pengairan kota
di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas kuliah
Kecerdasan Tiruan
Dosen Pengampu : Eza Budi Perkasa, M.Kom.
DISUSUN OLEH :
Andi Idris (1511500094)
STMIK ATMA LUHUR PANGKAL PINANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kota pintar adalah
kawasan perkotaan yang menggunakan berbagai jenis sensor pengumpulan data
elektronik untuk memasok informasi yang digunakan untuk mengelola aset dan sumber
daya secara efisien. Ini termasuk data yang dikumpulkan dari warga, perangkat,
dan aset yang diproses dan dianalisis untuk memantau dan mengelola lalu lintas
dan sistem transportasi, pembangkit listrik, jaringan pasokan air, pengelolaan
limbah, penegakan hukum, sistem informasi, sekolah, perpustakaan, rumah sakit,
dan komunitas lainnya. Konsep kota
pintar mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan berbagai
perangkat fisik yang terhubung ke jaringan (Internet of things atau IoT) untuk
mengoptimalkan efisiensi operasi dan layanan kota dan terhubung dengan warga
negara.Teknologi kota pintar memungkinkan pejabat kota untuk berinteraksi
langsung dengan komunitas dan infrastruktur kota dan untuk memantau apa yang
terjadi di kota dan bagaimana kota berkembang.
Salah
satu contoh smart city yang sangat bagus dicontoh oleh Indonesia sendiri
terletak di Barcelona, disana penggunaan Teknologi pengatur sistem irigasi kota
dalam perangkat tablet pc. Teknologi ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan
air agar efisien. Alat pengairan terhubung dengan sensor dan remot kontrol,
supaya bisa diakses kondisinya dimanapun dan kapanpun. Dengan sensor tersebut,
staff kebun cukup memeriksa kondisi tanaman dan pengairannya melalui tablet pc.
Pengaturan jumlah air yang disiram juga bisa diatur melalui tablet pc. Ketika
hujan sistem irigasi akan berhenti secara otomatis.
1.2.
Rumusan Masalah
1) Mengetahui
apa itu smart city ?
2)
Mengetahui apa itu telemanaging
irrigation ?
3)
Mengetahui penjelasannya ?
1.3.
Tujuan
1)
Dapat mengetahui apa itu telemanaging
irrigation.
2) Setidaknya
dengan kita mengetahui tentang telemanaging irrigation kita bisa menerapkannya
di Indonesia, yang kita ketahui di negara kita sendiri untuk smart city di
bidang lingkungan nya masi sangat kurang.
BAB II
ISI
2.1.
Pengertian Smart City
Kota pintar adalah kawasan perkotaan
yang menggunakan berbagai jenis sensor pengumpulan data elektronik untuk
memasok informasi yang digunakan untuk mengelola aset dan sumber daya secara
efisien. Ini termasuk data yang dikumpulkan dari warga, perangkat, dan aset
yang diproses dan dianalisis untuk memantau dan mengelola lalu lintas dan
sistem transportasi, pembangkit listrik, jaringan pasokan air, pengelolaan
limbah, penegakan hukum, sistem informasi, sekolah, perpustakaan, rumah sakit,
dan komunitas lainnya. Konsep kota
pintar mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan berbagai
perangkat fisik yang terhubung ke jaringan (Internet of things atau IoT) untuk
mengoptimalkan efisiensi operasi dan layanan kota dan terhubung dengan warga
negara.Teknologi kota pintar memungkinkan pejabat kota untuk berinteraksi
langsung dengan komunitas dan infrastruktur kota dan untuk memantau apa yang
terjadi di kota dan bagaimana kota berkembang.
2.2. Pengertian Telemanaging Irrigation
Teknologi
pengatur sistem irigasi kota dalam perangkat tablet pc. Teknologi ini bertujuan
mengoptimalkan pemanfaatan air agar efisien. Alat pengairan terhubung dengan
sensor dan remot kontrol, supaya bisa diakses kondisinya dimanapun dan
kapanpun.Dengan sensor tersebut, staff kebun cukup memeriksa kondisi tanaman
dan pengairannya melalui tablet pc. Pengaturan jumlah air yang disiram juga
bisa diatur melalui tablet pc. Ketika hujan sistem irigasi akan berhenti secara
otomatis.
2.3. Pengelolaan
sistem irigasi hanya dengan satu klik
Starlab, bersama dengan perusahaan lain,
telah menerapkan sistem irigasi remote control untuk Barcelona yang akan
membantu memperkuat status Smart City-nya. Kontribusi Starlab ke layanan ini adalah
dengan pemantauan kelembaban tanah dengan probe in situ yang menggunakan
teknologi Libelium. Pengerahan ini didasarkan pada teknologi sensor dan terdiri
memungkinkan remote control dari sistem irigasi untuk memfasilitasi pengelolaanjaringanair.Sebelum
memulai proyek, setiap zona taman dipelajari dan dianalisis untuk mengetahui
kebutuhan khusus mereka. Sistem SmartIrrigation dikendalikan dan dimonitor
berkat sensor kelembaban tanah yang berbeda yang mengukur kelembaban dan aliran
air di titik-titik strategis di area tersebut.
1) Waspmote Sensor Platform dipasang di taman
Datalogger probe yang disebarkan didasarkan pada Waspmote Sensor Platform dengan sensor probe dari pihak ketiga. Fakta ini memberi kesan keserbagunaan perangkat ini. Ini memungkinkan koneksi dengan berbagai sensor probe yang tidak harus dari produsen yang sama.Dalam proyek SmartIrrigation, probe kelembaban tanah terletak di bawah tanah bersama dengan Waspmote Sensor Platform, yang diletakkan di dalam kotak tahan air yang memastikan daya tahan tinggi. Selain itu, perangkat ini didukung oleh baterai tahan lama dengan otonomi satu tahun.Data yang dikumpulkan oleh Waspmote Sensor Platform dapat dikirim ke gateway atau langsung ke cloud. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa protokol komunikasi, seperti GPRS, 3G, 4G, LoRaWAN, LoRa, Sigfox, 868 MHz, 900MHz, ZigBee, 802.15.4, WiFi, RFID, NFC, dan Bluetooth 4.0. Dalam proyek ini, data dikirim melalui ZigBee ke Meshlium Gateway, juga disediakan oleh Libelium, dan dari sana ke cloud menggunakan 3G. Semua Meshlium yang dipasang terletak di gubuk garderner untuk memfasilitasi komunikasi.Informasi yang dikumpulkan di Meshlium Gateway dapat divisualisasikan dalam platform yang berkonsentrasi dan memungkinkan mengetahui keadaan di setiap zona. Dua departemen dari Barcelona Council, Urban Services and Computing, telah bekerja dengan Wonderware untuk melaksanakan aplikasi yang dapat dikontrol dengan komputer, smartphone dan juga tablet.
2) Memotong air dan uang
Dewan Barcelona memimpin proyek ini yang merupakan bagian dari proyek Barcelona Smart City. Cristina Vila, General Manager Water Cycle di kota, menganggap pengerahan ini sebagai keberhasilan besar karena "sistem ini mengoptimalkan konsumsi air karena mengairi dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kondisi cuaca dan kebutuhan tanaman".Berkat sistem manajemen baru ini, tagihan air kota telah ditebang di dekat 25% di kota. Selain itu, pengurangan ini bukan hanya tentang uang, penggunaan air juga telah berkurang. Barcelona menghemat sumber daya seperti kita air dengan teknologi Internet of Things dan berkontribusi untuk meningkatkan lingkungan juga. Untuk tukang kebun, tugas pekerjaan harian mereka juga telah berkurang. Mengendalikan sistem irigasi dan mendeteksi setiap insiden yang mungkin terjadi saat ini dapat diperiksa secara real-time.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dengan
adanya telemanaging irrigation di barcelona sangat lah membantu kota tersebut,
para pekerja tidak perlu capek capek menyiram tanaman sendiri, dan dengan
adanya telemanaging irrigation tersebut dapat membantu keuangan dan sistem air
di kota tersebut.
3.2.
Saran
Sudah
sangat jelas bahwa telemanaging irrigation yang ada di barcelona sangatlah
membantu, apabila sistem tersebut bisa
di implementasikan di berbagai daerah yang ada di Indonesia alangkah sangat
membantu sekali, setidaknya pemerintah
dapat mencontoh negara negara lain dalam bidang smart city dan di
implementasikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA