Selasa, 10 Juli 2018

makalahsmartcity


SMART CITY
Telemanaging irrigation sistem cerdas untuk pengairan kota

  

di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Kecerdasan Tiruan
Dosen Pengampu : Eza Budi Perkasa, M.Kom.


DISUSUN OLEH :
Andi Idris             (1511500094)




STMIK ATMA LUHUR PANGKAL PINANG
TAHUN AJARAN 2017/2018





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Kota pintar adalah kawasan perkotaan yang menggunakan berbagai jenis sensor pengumpulan data elektronik untuk memasok informasi yang digunakan untuk mengelola aset dan sumber daya secara efisien. Ini termasuk data yang dikumpulkan dari warga, perangkat, dan aset yang diproses dan dianalisis untuk memantau dan mengelola lalu lintas dan sistem transportasi, pembangkit listrik, jaringan pasokan air, pengelolaan limbah, penegakan hukum, sistem informasi, sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan komunitas lainnya.  Konsep kota pintar mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan berbagai perangkat fisik yang terhubung ke jaringan (Internet of things atau IoT) untuk mengoptimalkan efisiensi operasi dan layanan kota dan terhubung dengan warga negara.Teknologi kota pintar memungkinkan pejabat kota untuk berinteraksi langsung dengan komunitas dan infrastruktur kota dan untuk memantau apa yang terjadi di kota dan bagaimana kota berkembang.
            Salah satu contoh smart city yang sangat bagus dicontoh oleh Indonesia sendiri terletak di Barcelona, disana penggunaan Teknologi pengatur sistem irigasi kota dalam perangkat tablet pc. Teknologi ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan air agar efisien. Alat pengairan terhubung dengan sensor dan remot kontrol, supaya bisa diakses kondisinya dimanapun dan kapanpun. Dengan sensor tersebut, staff kebun cukup memeriksa kondisi tanaman dan pengairannya melalui tablet pc. Pengaturan jumlah air yang disiram juga bisa diatur melalui tablet pc. Ketika hujan sistem irigasi akan berhenti secara otomatis.








1.2.         Rumusan Masalah
1)    Mengetahui apa itu smart city ?
2)      Mengetahui apa itu telemanaging irrigation ?
3)      Mengetahui penjelasannya ?

1.3.         Tujuan
1)      Dapat mengetahui apa itu telemanaging irrigation.
2)      Setidaknya dengan kita mengetahui tentang telemanaging irrigation kita bisa menerapkannya di Indonesia, yang kita ketahui di negara kita sendiri untuk smart city di bidang lingkungan nya masi sangat kurang.
























BAB II
ISI
2.1. Pengertian Smart City
Kota pintar adalah kawasan perkotaan yang menggunakan berbagai jenis sensor pengumpulan data elektronik untuk memasok informasi yang digunakan untuk mengelola aset dan sumber daya secara efisien. Ini termasuk data yang dikumpulkan dari warga, perangkat, dan aset yang diproses dan dianalisis untuk memantau dan mengelola lalu lintas dan sistem transportasi, pembangkit listrik, jaringan pasokan air, pengelolaan limbah, penegakan hukum, sistem informasi, sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan komunitas lainnya.  Konsep kota pintar mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan berbagai perangkat fisik yang terhubung ke jaringan (Internet of things atau IoT) untuk mengoptimalkan efisiensi operasi dan layanan kota dan terhubung dengan warga negara.Teknologi kota pintar memungkinkan pejabat kota untuk berinteraksi langsung dengan komunitas dan infrastruktur kota dan untuk memantau apa yang terjadi di kota dan bagaimana kota berkembang.

2.2. Pengertian Telemanaging Irrigation
Teknologi pengatur sistem irigasi kota dalam perangkat tablet pc. Teknologi ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan air agar efisien. Alat pengairan terhubung dengan sensor dan remot kontrol, supaya bisa diakses kondisinya dimanapun dan kapanpun.Dengan sensor tersebut, staff kebun cukup memeriksa kondisi tanaman dan pengairannya melalui tablet pc. Pengaturan jumlah air yang disiram juga bisa diatur melalui tablet pc. Ketika hujan sistem irigasi akan berhenti secara otomatis.









2.3. Pengelolaan sistem irigasi hanya dengan satu klik
Starlab, bersama dengan perusahaan lain, telah menerapkan sistem irigasi remote control untuk Barcelona yang akan membantu memperkuat status Smart City-nya. Kontribusi Starlab ke layanan ini adalah dengan pemantauan kelembaban tanah dengan probe in situ yang menggunakan teknologi Libelium. Pengerahan ini didasarkan pada teknologi sensor dan terdiri memungkinkan remote control dari sistem irigasi untuk memfasilitasi pengelolaanjaringanair.Sebelum memulai proyek, setiap zona taman dipelajari dan dianalisis untuk mengetahui kebutuhan khusus mereka. Sistem SmartIrrigation dikendalikan dan dimonitor berkat sensor kelembaban tanah yang berbeda yang mengukur kelembaban dan aliran air di titik-titik strategis di area tersebut.

1)      Waspmote Sensor Platform dipasang di taman

Datalogger probe yang disebarkan didasarkan pada Waspmote Sensor Platform dengan sensor probe dari pihak ketiga. Fakta ini memberi kesan keserbagunaan perangkat ini. Ini memungkinkan koneksi dengan berbagai sensor probe yang tidak harus dari produsen yang sama.Dalam proyek SmartIrrigation, probe kelembaban tanah terletak di bawah tanah bersama dengan Waspmote Sensor Platform, yang diletakkan di dalam kotak tahan air yang memastikan daya tahan tinggi. Selain itu, perangkat ini didukung oleh baterai tahan lama dengan otonomi satu tahun.Data yang dikumpulkan oleh Waspmote Sensor Platform dapat dikirim ke gateway atau langsung ke cloud. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa protokol komunikasi, seperti GPRS, 3G, 4G, LoRaWAN, LoRa, Sigfox, 868 MHz, 900MHz, ZigBee, 802.15.4, WiFi, RFID, NFC, dan Bluetooth 4.0. Dalam proyek ini, data dikirim melalui ZigBee ke Meshlium Gateway, juga disediakan oleh Libelium, dan dari sana ke cloud menggunakan 3G. Semua Meshlium yang dipasang terletak di gubuk garderner untuk memfasilitasi komunikasi.Informasi yang dikumpulkan di Meshlium Gateway dapat divisualisasikan dalam platform yang berkonsentrasi dan memungkinkan mengetahui keadaan di setiap zona. Dua departemen dari Barcelona Council, Urban Services and Computing, telah bekerja dengan Wonderware untuk melaksanakan aplikasi yang dapat dikontrol dengan komputer, smartphone dan juga tablet.


2)      Memotong air dan uang

Dewan Barcelona memimpin proyek ini yang merupakan bagian dari proyek Barcelona Smart City. Cristina Vila, General Manager Water Cycle di kota, menganggap pengerahan ini sebagai keberhasilan besar karena "sistem ini mengoptimalkan konsumsi air karena mengairi dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kondisi cuaca dan kebutuhan tanaman".Berkat sistem manajemen baru ini, tagihan air kota telah ditebang di dekat 25% di kota. Selain itu, pengurangan ini bukan hanya tentang uang, penggunaan air juga telah berkurang. Barcelona menghemat sumber daya seperti kita air dengan teknologi Internet of Things dan berkontribusi untuk meningkatkan lingkungan juga. Untuk tukang kebun, tugas pekerjaan harian mereka juga telah berkurang. Mengendalikan sistem irigasi dan mendeteksi setiap insiden yang mungkin terjadi saat ini dapat diperiksa secara real-time.





















BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dengan adanya telemanaging irrigation di barcelona sangat lah membantu kota tersebut, para pekerja tidak perlu capek capek menyiram tanaman sendiri, dan dengan adanya telemanaging irrigation tersebut dapat membantu keuangan dan sistem air di kota tersebut.

3.2. Saran
Sudah sangat jelas bahwa telemanaging irrigation yang ada di barcelona sangatlah membantu,  apabila sistem tersebut bisa di implementasikan di berbagai daerah yang ada di Indonesia alangkah sangat membantu sekali, setidaknya  pemerintah dapat mencontoh negara negara lain dalam bidang smart city dan di implementasikan di Indonesia.



















DAFTAR PUSTAKA